Mahavira artinya “Pahlawan besar” adalah nama yang biasa digunakan kaum Jain untuk Vardhamana, tokoh utama pengembangan agama mereka.
Mahavira bertapa |
Hidup meminta-minta Mahavira |
Tatkala umurnya mencapai 40 tahun, dia menganggap bahawa dirinya sudah mencapai kecerahan spiritual, kemudia dia menghabiskan hidupnya untuk berkhotbah dan mengajar pendalaman spiritual yang sudah diraihnya dan ketika dia menutupmata tahun 527 SM pengikutnya telah banyak.
Dalam doktrinya kaum Jain percaya bahwa apabila jasad manuasia mati sang jiwa tidaklah ikutan mati tapi beralih (rainkarnasi) ke badan lain (suamua makhluk hidup, manusia maupun binatang). Doktrin ini adalah salah satu dasar pemikiran faham Jainist, Jainisme juga percaya kepada karma dan tentang etika kensekkuensi dari suatu perbuatan akan menimpanya di masa depan. Untuk mengurangi bertambahnya beban dosa maka mereka menyucikannya, ini bisa dicapai dengan manjauhi kesenangan dan khusus buat pendeta-pendetanya dianjurkan hidup dengan kesederhanaan yang ketat dan merupakan kemuliaan bila dia mati dengan kelaparan.
Doktrin ahimsanya adalah sikap tanpa kekerasan terhadapa manusia dan binatang, sehingga mereka merupakan vegetarian, sehingga penganut ini tidak bergerak di bidang pertanian dan mereka bergerak di bidang perdagangan, serta penganut ini mendorong mereka bekerja rajin. Akibatnya tidaklah mengherankan mereka tergolong orang yang berada dan partisipasi mereka dalam kesenian dan intelektual India cukup banyak dan menonjol.
Asalnya mereka tidak mempunyai system kasta, tapi dikarenakan berinteraksi terus-menerus dengan Hindu sehingga kasta tersebut berkembang juga dalam kehidupan mereka, namun tidak seekstrim Hindu. Selain itu munculnya juga penyembahan terhadap dewa, karena interaksi tersebut.
Patung dewa Mahavira yang mereka sembah |
nice article. i knew it for the first time