. Catatan Si Virgo Girl: Tokoh Agama

 Subscribe in a reader

Berlangganan gratis Via Email Di bawah ini

Friday, December 16, 2011

Kong Hu-Cu (551 – 479 sm)


Kong Hu-Cu merupakan seorang filosof besar Cina, Dia merupakan orang pertama pengembang system memadukan alam pikiran dan kepercayaaan orang Cina yang paling medasar. Filosofisnya menyangkut moralitas orang-perorang dan konsepsi suatu pemerintahan tentang cara-cara melayani rakyat dan memerintahnya lewat tingkah laku teladan telah menyeap jadi darah daging kehidupan dan kebudayaan orang Cina lebih dari dua ribu tahun.

Lahir sekitar tahun 551 SM da kota kecil lu, kini masuk wilayah propinsi Shantung di timur laut daratan Cina. Dalam usia muda dia ditinggal mati oleh ayahnya membuatnya hidup sengsara di samping ibunya. Ketika dia dewasa dia menjadi pegawai negeri kelas teri tapi setelah sekian tahun dia berhenti jadi pegawai. Sepanjang 16 tahun selanjutnya dia menjadi guru, sedikit demi sedikit dia mencari pengaruh dan penganut anutan folosofisnya. Menginjak umur 50 tahun bintangnya bersinar karena dia mendapat kedudukan tinggi di pemerintahan kota LU.

Sang nasib baik rupanya tidak selamanya ramah karena orang yang dengki dengannya menyeretnya ke pengadilan, sehingga dia dicopot dari kedudukannya serta dia diusir  meninggalkan kota tempatnya.

Sekitar 13 tahun dia berkelana dan menjadi guru keliling dan dia kembali ke kota Lu 5 tahun sebelum dia meninggal (479 SM), dia merupakan filosof sekuler yang berurusan dengan masalah moral politik dan pribadi serta tingkah laku akhlak.

Ada dua hal yang peting terdapat dalam kata Kong Hu-Cu yatu “Yen” dan “Li”. “Yen” sering diterjemahkan dengan kata “Cinta”, tapi sebetulnya artinya lebih dekat yakni “keramah-tamahan dalam hubungan dengan seseorang. “Li” dilukiskan sebagai gabungan antara tingkah laku, ibadah, adapt kebiasaan, tatakrama dan sopan santun.

Sunday, December 11, 2011

Buddha (563 - 483 SM)


Gautama Buddha nama aslinya adalah pangeran Siddhartha pendiri Agama Budha. Dia merupakan putra dari raja Kapilavastu di timur laut India. Dia merupakan warga Gautama dari suku Sakya yang lahir di Lumbini ang sekarang masuk wilayah Nepal. Dia meningkah umur 16 tahun dengan sepupunya yang sebaya, dibesarkan dalam istana yang mewah namun dia tidak betah hidup enak dan berleha-leha. Suatu ketika saat dia melihat ke luar istana dia melihat orang miskin terkapar di jalanan, sedangkan orang yang punya sering tidak tidak puas, gelisah, was-was, kecewa dan murung karena sering dilanda penyakit. Siddartha berfikir ingin merubah kehidupan rakyatnya.

Ketika dia berumur 29 tahun, tidak lama setelah putra pertamanya lahir Gautama mengambil keputusan untuk meninggalkan istana untuk bertapa mencari kebenaran, tanpa membawa barang dan harta. Langkah pertama dia lakukan adalah menuntut ilmu dari orang-orang bijak. Setelah merasa cukup mengantongi ilmu pengetahuan dia menjadi seorang pertapa, namu setelah bertahun-tahun berpuasa namun dia berfikir ini hanya sia-sia maka dia putuskan untuk makan seperti manusia normal.

Pada suatu malam ketika dia duduk di bawah pohon, dia memikirkan berbagai teka-teki kehidupan ang seakan-akan jatuh menimpanya. Semalam suntuk dia merenung dan ketika mentari terbit, masalah yang dia pikirkan pun terpecahkan dan dia menyebut dirinya saat itu Buddha “orang yang diberi penerangan”. Pada saat itu umurnya sudah mencapai 35 tahun.

Sisa  umurnya dia gunakan buat berkelana sepanjang India bagian utara, menyebarkan filosofi barunya. Dan ketika dia wafat tahun 483 SM dia sudah mempunyai ratusan ribu pemeluk ajarannya. Meskipun ucapan-ucapannya masih belum di tulis tapi petuah-petuahnya di hafal banyak orang yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Thursday, December 8, 2011

Mahavira (sekitar 599 -527 SM)

Mahavira artinya “Pahlawan besar” adalah nama yang biasa digunakan kaum Jain untuk Vardhamana, tokoh utama pengembangan agama mereka.
Mahavira bertapa
Vardhamana dilahirkan sekitar tahun 599 SM di India sebelah timur laut, dia merupakan anak terkecil seorang pemuka. Di umur 30 tahun dia menjauhi kekayaan, familinya (seorang istri dan seorang anak perempuan), meninggalkan lingkungan yang nyaman dan memutuskan mencari kebenaran dan kepuasan spiritual.
Hidup meminta-minta Mahavira
Vardhamana menjadi pendeta aliran disiplin Parsvanatha yang meski kecil namun teramat keras aturannya. Selama 12 tahun dia melaksanakan meditasi dan renung diri dan selama itu melaksanakan batasan-batasan moral serta hidup dalam kemiskinan, kerap puasa, tak punya milik pribadi dalam bentuk apapun dan mengumpulkan nasi pemeberian orang. Meskipun awalnya dia memakai baju, namun kemudian dia mencampakkannya dan berjalan kian-kemari tanpa menggunakan sehelai kainpun. Dia membiarkan serangga merayapi badannya dan tak diusirnya walapun binatang itu menggigit kulitnya, walaupun sering menimbulkan godaan, cercaan, hinaan dan gamparan semua itu diterimanya, ditelan dan diendapnya tanpa balasan.
Tatkala umurnya mencapai 40 tahun, dia menganggap bahawa dirinya sudah mencapai kecerahan spiritual, kemudia dia menghabiskan hidupnya untuk berkhotbah dan mengajar pendalaman spiritual yang sudah diraihnya dan ketika dia menutupmata tahun 527 SM pengikutnya telah banyak.
Dalam doktrinya kaum Jain percaya bahwa apabila jasad manuasia mati sang jiwa tidaklah ikutan mati tapi beralih (rainkarnasi) ke badan lain (suamua makhluk hidup, manusia maupun binatang). Doktrin ini adalah salah satu dasar pemikiran faham Jainist, Jainisme juga percaya kepada karma dan tentang etika kensekkuensi dari suatu perbuatan akan menimpanya di masa depan. Untuk mengurangi bertambahnya beban dosa maka mereka menyucikannya, ini bisa dicapai dengan manjauhi kesenangan dan khusus buat pendeta-pendetanya dianjurkan hidup dengan kesederhanaan yang ketat dan merupakan kemuliaan bila dia mati dengan kelaparan.
Doktrin ahimsanya adalah sikap tanpa kekerasan terhadapa manusia dan binatang, sehingga mereka merupakan vegetarian, sehingga penganut ini tidak bergerak di bidang pertanian dan mereka bergerak di bidang perdagangan, serta penganut ini mendorong mereka bekerja rajin. Akibatnya tidaklah mengherankan mereka tergolong orang yang berada dan partisipasi mereka dalam kesenian dan intelektual India cukup banyak dan menonjol. 

Patung dewa Mahavira yang mereka sembah
Asalnya mereka tidak mempunyai system kasta, tapi dikarenakan berinteraksi terus-menerus dengan Hindu sehingga kasta tersebut berkembang juga dalam kehidupan mereka, namun tidak seekstrim Hindu. Selain itu munculnya juga penyembahan terhadap dewa, karena interaksi tersebut.

Wednesday, December 7, 2011

Zoroaster (sekitar 628-551 SM)

Zoroaster

Orang iran menyebut Zoroaster sebagai Nabi mereka yang merupakan pendiri Zoroastrianisme sebuah agama yang berlangsung lebih dari 2000 tahun dan tetap punya penganut hingga kini. Dia juga penulis Gathas bagian tertua dari Avesta yang merupakan petunjuk suci pemeluk Zoroaster.

Dalam Iran kuno Zoroaster disebut Zarathustra, dia dilahirkan kira-kira 628 SM di daerah yang kini termasuk Iran Utara. Setelah dewasa dia mengkhotbahkan agama baru yang disusunnya sendiri. Pada tingkat awalnya banyak penentangan tapi tatkala usianya menginjak empat puluh tahun dia berhasil menarik Raja Vishtaspa di Utara Iran sebagai pemeluknya, setelah itu Raja tersebut sebagai sahabat dan pelindungnya. Zoroaster hidup kira-kira sampai 77 tahun. Sehingga kematiannya sekitar 551 SM.

Teologi Zoroaster merupakan campuran menarik anatara monotheisme dan dualisme, menurutnya hanya ada tuhan sejati yang disebutnya Ahura Mazda (dalam sebutan Iran Modern : Ormudz). Ahura Mazda (Tuhan yang bijaksana) menganjurkan kejujuran dan kebenaran. Tapi, penganut Zoroaster juga percaya adanya roh jahat, Angra Mainyu (dalam istilah Persia modern :Ahriman) yang mencerminkan kejahatan dan kepalsuan. Dalam dunia nyata, ini perlambang pertentangan abadi antara kekuatan Ahura Mazda dengan Ahrim Mazda, tiap individu bebas memilih ke mana dia berpihak. Teologi mereka juga termasuk keyakinan penuh adanya hidupsesudah mati.
Cara Mengkramasi Jenazah Zoroaster

Dalam masalah etika, agama Zoroaster menekankan arti pentingnya kejujuran dan kebenaran. Ascetisme, hidup ugal-ugalan, zina di tentang keras. Mereka melakukan berbagai ibadah yang menarik yaitu di antaranya pemujaan terhadap api, api suci senantiasa dibiarkan berkorbar di Kuil Zoroaster, Cara melenyapkan jenazah mereka bukan dikubur atau dibakar tapi diletakkan di atas menara dibiarkan habis dimakan burung pemakan bangkai.

Cara Mengkramasi Jenazah Zoroaster


Daerah tempat Zoroaster hidup berkaitan dengan Kekaisaran Persia di bawah Cyrus Yang Agung dipertengahan abad ke-16 SM.
 

My Followers

Page Like

Copyright© 2011 Catatan Si Virgo Girl | Template Blogger Designer by : Utta' |