. Catatan Si Virgo Girl: Tokoh Pers

 Subscribe in a reader

Berlangganan gratis Via Email Di bawah ini

Monday, August 1, 2011

H. Dasibah

Pejuang dan Aktivis
 
Bergelar Depati Santiudo Pertama Alam, lahir di Sungai Penuh Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi 15 Juni1926, yang aktif memimpin berbagai organisasi. Beliau bernama lengap H. Dja’afar Sidik Bakri, ayahnya H. Bakri bin H. Yatim, ibunya bernama Sahat Kawo.

Pada tahun 1964-1967 menjabat menjadi Kepala Jawatan Penerangan Provinsi Sumatera Barat di Padang, kemudian menjabat sebagai Patih di kantor Gubernur Jambi, Patih di Kerinci dan pada tahun 1972 menjadi PJ. Sekretaris Daerah Kerinci.

Sebagai Ketua Bapeda Kerinci di jabatnya pada periode 1972-1977, kemudian beliau menjadi Kepala Bidang Pemerintahan Sosial Budaya Bapeda Jambi (1987-1982) sampai pension.

Di masa pensiunnya beliau diangkat menjadi Kepala BP-7 Kerinci. Dalam kegiatan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Kerinci, beliau bertindak sebagai ketua (1950-1951), menjadi anggotan pengurus Partai Nasional Indonesia (PNI) Sumatera Tengah di Bukittinggi, Angotta DPRD Tingkat I Provinsi Jambi periode 1959-1963. Ketua lembaga Adat Kerinci periode 1985-1993, wakil ketua III pengurus Angkatan ’45 Kerinci, wakil ketua pengurus Veteran RI Kerinci, wakil ketua Dewan Paripurna Angkatan ’45 Provinsi Jambi, Ketua Persatuan Wredatama RI Kerinci, Anggota Pleno Veteran RI Jambi.

Pada masa perjuangan gerilya beliau menyandang pangkat Letnan Muda TRI Resimen II Devisi III (1946-1947), serta pernah menjadi guru Bahasa Jepang di kator Gunseikanbu di Bukittinggi (1944-1945).

Dalam dunia jurnalistik, beliau pernah menjadi wartawan Kedaulatan Rakyat di Bukittinggi (1945), Koresponden kantor berita Antara di Bukittinggi (1953), wakil ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat.

Atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan kemerdekaan, beliau telah mendapatkan beberapa penghargaan yaitu :
1.      Setya Lencana Karya Setya Kelas III dari presiden RI (1978)
2.      Jasa dari Ketua Legiun Veteran RI
3.      Bintang Gerilya dari Presiden RI
4.      Setya Lencana Perang Kemerdekaan I dan II
5.      Setya Lencana DPP Angkatan’45
6.      Penghargaan 50 tahun Angkatan ’45
7.      Legiun Veteran

Pada masa pendudukan Jepang, ia pernah ditangkap dan disiksa Kempetai (Polisi Rahasia Jepang), digantung dan nyaris meninggal.

Beberapa pendidikan yang telah belaiu jalani yakni :
1.      Sekolah Governement di Sungai Penuh (1933-1938)
2.      Schakel Muhammadyah di Bukittinggi (1938-1942)
3.      Sumatera Gunseikanbu Nippon Go Gakko di Bukittinggi (1943-1944)
4.      Moderne Islamic College dan kursus SMP, SMA, Akedemi Wartawan di Jakarta (1953-1945)
5.      Pelatihan, Diklat Bapeda di Jambi
6.      Badan Perencanaan Pembangunan Daerah se-Indonesia di Yogyakarta (1980)

Menulis catatan pribadi, gemar membaca, berkorespondensi dan berorganisasi merupakan kegemaran beliau, serta menulis beberapa naskah tentang perjuangan kemerdekaan di Kerinci

Beliau tinggal di Sumur Anyir, Sungai Penuh Kab. Kerinci, bersama Istrinya berserta Sembilan Putra-putri.

Friday, July 29, 2011

Zahakir Haris


Tokoh Pers Kerinci

Bergelar Depati Santiudo Hitam, Lahir di Sungai Penuh Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi 10 oktober 1939.
Pada tahun 1982, beliau meraih penghargaan Adhya Sastra Kary Adhyaksa dari Jaksa Agung RI, Ismail Saleh SH sebagai penulis hokum terbaik. Tulisannya itu dimuat Harian Mandala Bandung, berjudul Peran Jaksa Setelah KUHAP (Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana) Yang Baru.
Beliau pernah mengikuti Pendidikan Sospol Extension Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1962 setelah menamatkan SMA Negeri 1 Bandung pada tahun 1961, namun kuliahnya tidak selesai, lalu beliau terjun ke dunia pers. Tahun 1967 mengikuti Loka Karya Pers di Banjarmasin. Beliau memenangkan kejuaraan menulis reportase proyek transmigrasi Kalimantan Selatan dan mendapatkan penghargaan dari Menteri Penerangan RI Harmoko.
Kunjungan jurnalistik yang pernah beliau lakukan ke Singapura pada tahun 1991 dan 2001, Malaysia pada thun 1992, 1996 dan 2002, ke Amarika Serikat dan Jepang pada tahun 1992.
Beliau pernah di undang Dirut PT Telekomunikasi Indonesia, Ir. Cacuk Sudarjanto, menyaksikan dari dekat peluncuran Satelit Palapa B4 di Cape Canaveral Floroda, Amerika tahun 1992.

Beberapa penataran, pelatihan dan pendidikan yang pernah beliau ikuti yaitu:
  1. Penataran yang diselanggarakan oleh Polda Jawa Barat di Bandung (1974)
  2. Loka Karya Pers di Banjarmasin (1976)
  3. Penataran P4 Pola Pendukung 45 Jam di Bandung (1981)
  4. Penataran Kewaspadaan Nasional bagi Pemimpin Radaksi Mass Media se-Indonesia di Jakarta (1984)
  5. Apresiasi Wartawan dan Pejabat Perumtel di Bandung (1989)
  6. Apresiasi Telekomunikasi di Sukabumi (1990)
  7. Pekan Sumbang Saran Pers bagi dunia Telekomunikasi PT Telkom di Puncak Bogor ( 1991)
  8. Pekan Sumbang Saran Pers bagi dunia Telekomunikasi di Jakarta (1992)
  9. Orientasi Wartawan Kelompok Perhubungan unit Perumka di Bandung (1992)
  10. Penataran Ekonomi Perbankan di Bandung (1992)
  11. Orientasi Wartawan Unit Depertement Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi & Pejabat HUMAS di Jakarta (1993)
  12. Penataran Kegiatan MInyak Gas dan Panas Bumi (Pertamina) di Puncak Bogor (1993)
  13. Penataran Bidang Listrik di Ciloto Cianjur (1994)
  14. Penataran Kedirgantaraan IPTN di Jakarta (1994)
  15. Press Workshop on Banking Produck Knowledge Citibank (1994)
  16. Penataran PPBN KODAM III/Siliwangi (1994)
  17. Pelatihan Bahasa Inggris Level II Angkatan I/94 Diklat Telkom (1994)
  18. Karya Latihan Wartawan se-Bandung Di Lembang (1997)
  19. Sumbang Saran PWI-DIVRE III PT Telkom di Lembang (1997)
  20. Loka Karya Pembinaan Pemasaran Pers DEPPEN RI di Bandung (1997)
  21. Devisi Latihan Sistem Telekomunikasi di Bandung (1998)
  22. Seminar Nasional BUMN (1998)
  23. Journalist Class Citibank di Bandung (2003)

Selama 11 Tahun bekerja di Harian Umum Mandala Bandung, kemudia 8 tahun menjadi koresponden Harian Media Indonesia Jakarta. Sekarang menjadi Pemimpin Umum/Redaksi Koran Sakti Bandung.
Beliau telah menulis beberapa buku antara lain berjudul OPERASI GANESHA, tentang penggiringan gajah di Air Sugihan Sumatera Selatan, bekerja sama dengan Mayjen TNI IGK Manila. Beliau juga menilis buku penyuluhan hokum berjudul GETOK TULAR bukunya yang lain tentang kegiatan social Yayasan Penyatum Wyata Guna, bekerja sama dengan Ibu Sri Rezeki (Ibu Sri Sudarsono), adik dari Bj. Habibie, buku KISAH PERANG PASIFIK (Perang Dunia II), cerita-serita detektif, kisah nyata romantika kehidupan ummat manusia yang tergelincir ke lembah hitam yang berjudul No’ong (mengintip) Sarang Pelacur yang dimuat bersambung pada Harian Mandala Bandung, artikel lainnya dimuat dalam majalah Varia, Pertiwi, Detik dan Violeta pada tahuan 80-an. Buku perjuangan gerilya Kapten Anumerta Muradi ditulias bersama wartawan senior H.Dasibah dan seorang dari generasi muda, Syafriadi.
Penulis yang berbintang libra ini disamping gemar menulis, beliau adalan seorang wartawan senior yang menjadi anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sejak tahun 1976 dengan no kartu persnya 10.00.1972.76 ditandatangani oleh Drs Tarman Azzam, dan berlaku seumur hidup.
Beliau kini menetap di Bandung bersama istri (Muhaya Boru Sinambela) dan ketiga anaknya (Winsati Meilia, Hariza Emiyati dan Jusriza) serta anak anggat beliau yaitu Jimmy.
 

My Followers

Page Like

Copyright© 2011 Catatan Si Virgo Girl | Template Blogger Designer by : Utta' |