Renaissance yaitu lahirnya kembali perhatian, cara berfikir kepada pengetahuan kesustraan dan seni zaman romawi dan yunani sehingga lahir sikap baru dan pandangan baru.
Pada abad pertengahan bangsa Eropa berada di bawah pengaruh gereja yang mempunyai pola fikir “momento mori” yang artinya ingat akan mati. Setel;ah lahirnya Renaissance pola fikir bangsa Eropa berkembang menjadi “momento vivere” yang artinya ingat akan hidup.
Renaissance bercita-cita hidup itu otonom agar manusia itu bebas dalam berfikir, berpengetahuan, mementingkan kekuatan diri sendiri dan mendidik para individualisme. Pada masa renaissance ilmu pengetahuan berkembang, mereka tidak hanya mempelajari tentang manusia tetapi juga mempelajari tentang bumi tempat tinggal manusia.
Arti penting renaissance yakni sebagai berikut :
1. Merupakan transisi dari abad pertengahan ke dunia moderen.
2. Penemuan inspirasi baru dari ide-ide klasik Yunani dan Romowi.
3. Penemuan keindahan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pembukaan cakrawala di dunia baru melalui perkembangan percetakan sehingga ilmu pengetahuan berkembang.
5. mempertanyakan kembali wewenang gereja.
6. perluasan pengetahuan manusia di atas dunia melalui penjelajahan dan pemenuan dunia baru.
7. Pelopor kemajuan ilmu pengetahuan.
1. Anthropocentrisme.
2. Liberal/Demokratis.
3. Kota sebagai pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
4. Komersialistis.
5. Tujuan dan makna hidup pada nila profan/sekular.
6. Dominasi pengaruh klas menengah kota (burgerstrad).
7. Mementingkan kebudayaan materi/Humanisme.
8. Pluralistik aliran dan sekte dan kelembagaan (universitas/gilde dsb).
9. Pemuja kebudayaan klasik.
Sumbangan terbesar dari penulis sejarah renaissance yang muncul untuk pertama kalinya di Italia terletak pada sifat rasional. Hal yang dulunya dianggap mitos dan theologi, sekarang mereka pelajari secara kritis. Mereka meneliti buku klasik dan melakukan perbandingan kudian mereka merekonstruksi kembali sehingga memperoleh hasil yang sempurna.
Perkembangan historiografi renaissance di pengaruhi oleh faktor eksternal, pengaruh dari luar ini membuat bangsa Eropa berusaha untuk mendapatkan informasi baik berupa data sejarah maupun geografis sehingga adanya penemuan-penemuan seperti penemuan alat pencetak oleh Coster dan Gutenberg, pembuatan peta, dan pelayaran Colombus telah membuka cakrawala baru dalam bidang komunikasi.
Perkembangan rasionalisme dan deisme sejak abad ke-17 dan ke-18 telah mengurangi pengaruh gereja dalam sejarah. Dimana, kitab-kitab suci yang menjadi inspirasi sebelumnya mulai di kritik, naskah-naskah kuno serta dokuman-dokumen resmi juga dikritik membuat Jean Mabillon (1632-1707) melahirkan ilmu diplomatik. Di samping itu, ilmu paleografi dan arkeologi modern telah dikembangkan oleh Dom Bernard Montfaucon (1655-1741).
Penulis sejarah pada masa renaissance yaitu Nicolo Machiavelli (1469-1527), Francesco Petrach (1304-1474), Francesco Guicciardini (1483-1540), Leonardo Bruni (1369-1444), Marcantonio Coccio (1436-1506) dan lain-lain. Mereka dikenal dengan gagasan politiknya dan mereka menyumbangkan metode kritis dalam perkembangnan historiografi.
Selain penulis sejarah di atas Voltaire juga menyumbangkan kemampuannya melihat perkembangan sejarah secara dinamis bukan statis terhadap historiografi modern.
Pada abad ke-18 akal fikiran manusia semakin berkembang, fikiran mereka semakin jauh dari hal-hal yang berbau mitos dan tahayul tetapi mereka percaya akan adanya tuhan.
Dengan adanya kontak dengan dunia luar Eropa maka corak dan bentuk penulisan sejarah semakin luas dan beragam bukan saja dibidanng kebudayaan, politi, ekonomi, melainkan juga sosial.
Pola perkembangan sejarah terus mengalir sampai abad ke-19. penulisan sejarah menghasilkan hukum-hukum umum (universal) yang berlaku dalam semua sejarah manusia. Mereka berusaha mencari dan menemukan faktor tertentu sebagai kunci untuk menjelaskan sebab-akibat dalam kerangka teori-teori besar (grand theory), sehingga disebut determinisme sejarah.
Maka penulisan perkembangan sejarah mengacu pada sejarah ilmiah berdasarkan prosedur motodologis yang dapat diuji kebenarannya. Dengan demikian, study sejarah hadir sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan baru saja dimulai sejak abad ke-19.
Sumber
1. Dj.Q. Nasution.“Sejarah Eropa”
2. Drs. Mestika Zed. MA. “Study Historiografi”