Facebook
sudah membuat puluhan juta orang di Indonesia, sebagai media social, facebook berhasil
menghubungkan seseorang dengan teman lamayang boleh jadi sudah belasan atau
puluhan tahun tidak berjumpa. Bahkan, facebook juga disalah gunakan oleh mereka
yang telah memilih pasangannya untuk kembali menyapa mantan kekasihnya di masa
lalu, sampai kepada perilaku perselingkuhan. Plus-minus manfaat facebook
sepenuhnya kendali ada di tangan penggunannya.
Hanya
itukah fenomena facebook? Tidak. Facebook diam-diam juga membawa petaka buat
penggunannya. Mereka yang terlanjur addcted alias kecanduan update status di
facebook akan dihatui oleh perasaan untuk selalu ingin menyenangkan dan
menghibur siapa saja masuk dalam kelompok pertemananya dengan upate status
terbaru.
Keharusan
memperbaharui status membuat pengguna situs jejaring social ini jadi harus berfikir
keras ingin menulis status terbaru apa agar bisa mendapat sambutan, di
komentari oleh teman-temannya dan jadi obrolan seru. Strespun menghantui.
Setidaknya
itulah hasil sebuah riset terbaru yang dilakukan di Edinburgh Napier
university, Inggris dan dilansir oleh harian Telegraph tterhadap sekitar 175
mahasisiwa yang terbiasa melakukan facebook untuk berinteraksi.
Kepaa
para responden survey yang dilakukan secara online tersebut, ditanyakan tentang
perasaan mereka terhadap facebook. Hasilnya, mereka mengaku lebih banyak teman
yang mereka miliki di facebook membuat mereka menderita stress dan mengalami
neurotic limbo karena perasaan mereka sendiri untuk harus memperbaharui status
dan menyenangkan “penonton” yang tidak lain adalah teman-teman mereka yang
berjumlah besar.
Para pakar psikologi internet sendiri mengaku sangsi
dengan klaim hasil survey tersebut dengan mempertanyakan metodologi penelitian.
Sekitar sepertiga responden dari survey ini adalah perempuan.
“Kami
menemukan itu benar-benar dialami mereka yang memiliki kontak terbanyak, mereka
yang paling banyak mencurahkan waktunya di situ situ, yang paling cenderung
menjadi stress “ Kata Dr Kathy Charles, manajer survey.
Hal
tersebut menjadi saluran berita mengenai diriande sendiri. Lebih banyak teman
yang kita miliki, kita lebih merasa ada penonton. Kita hampir merupakan
selebritis mini dan dengan penonton lebih besar lebih banyak tekanan yang
dirasakanuntuk menghasilkan sesuatu mengenai diri sendiri.
Sebanyak
12 % responden mengatakan, facebook membuat mereka merasa cemas. Mereka rata-rata
memiliki 117 teman di facebook di banding mereka yang rata-rata memiliki 75
teman dari sisa siswa. Dari keseluruhan sample, 63 % mengatakan mereka menunda
permintaan permintaan teman baru. Kebanyakan juga mengatakan mereka cemas
mengenai menarik diri dari situ situ karena takut kehilangan informasi social penting
atau menyinggung kotak.
bener bgt sob..?? nice post