. Lao Tse (sekitar abad ke-4 SM) | Catatan Si Virgo Girl

 Subscribe in a reader

Berlangganan gratis Via Email Di bawah ini

Monday, December 19, 2011

Lao Tse (sekitar abad ke-4 SM)


Dari beribu-ribu buku Cina, mungkin yang paling banyak diterjemahkan dan dibaca di luar negeri itu adalah sebuah buku yang ditulis lebih dari 2000 tahun yang lalu, terkenal dengan nama Lao Tse atau Tao Te Ching. Buku Tao Te Ching ini atau “Cara lama dan kekuatannya” adalah naskah utama dimana filosof Taoisme diperinci.

Buku ini ditulis dengan gaya khas yang luar biasa dan mampu menyuguhkan berbagai macam penafsiran. Ide sentralnya berkaitan dengan masalah Tao yang lazim diterjemahkan dengan “jalan” atau “jalur”. Tapi konsepnya agak kabur karena buku ini dimulai dengan kalimat Tao yang dijelaskan bukanlah Tao yang abadi, tapi secara kasarnya adalah “alam” atau “hokum alam”.

Taoisme beranggapan bahwa individu janganlah melawan Tao, melainkan harus tunduk menghambakan diri dan bekerja bersamanya. (Seorang Taoist dapat menunjukkan contoh air yang lembutnya tak tebatas, yang mengalir tanpa proses menuju daratan redah dan yang tak melawan kekuatan selemah apapun, tak terhancurkan, tapi karang yang sekokoh apapun bisa luluh pada akhirnya).

Untuk seorang pribadi manusia kesederhanaan dan kewajaran merupakan hal yang menjadi anjuran. Kekerasan harus dijauhi seperti juga halnya bergulat untuk uang dan prestise. Orang tidak boleh bernafsu merubah dunia, melainkan harus menghormatinya. Bagi pemerintah, langkah yang dianggap bijak adalah berbuat tidak begitu aktif, banyak mengatur ini-itu, menambah lagi ndang-undang atau memperkesar ketentuan-ketentuan yag sudah ada, hanya mengakibatkan keadaan tambah buruk. Pajak yang tinggi, rencana-rencana pemerintah yang terlalu ambisius, menggalakkan perang kesemuanya ini berlawanan dengan filosofi Taoisme.

Menurut tradisi Cina, penulis Tao Te Ching adalah bernama Lao Tse, dia hidup di Cina bagian utara, sebagian masa hidupnya dia sebagai ahli sejarah atau seseorang pembimbing arsip pemerintah, di kota Lo Yang ibukota kerajaan dinasti Chou. Lao tse bukan nama sesungguhnya, melainkan penggilan hormat yang secara kasara bebrarti “sesepuh”. Dia menikah dan mempunyai anak bernama Tsung yang kemudian anaknya menjadi jendral di negeri Wei.

Meskipun Taoisme bermula dari filsafah sekuler, tapi semacam gerakan keagamaan berkembang dari sana. Tapi, karena Taoisme sebagi sebuah filosofi melanjutkan atas dasar khususnya gagasan yang tertuang dalam buku Tao Te Ching, “agama Taoist” ini segera diliputi dengan kepercayaan dan cara ibadah yang penuh takhayl yang sedikit sekali kaitannya dengan ajaran Taoisme.

1 comments:

This comment has been removed by a blog administrator.
 

My Followers

Page Like

Copyright© 2011 Catatan Si Virgo Girl | Template Blogger Designer by : Utta' |